Kata Pengantar
Puji syukur kami
panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan berkah dan rahmat-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan judul “Besaran,
Satuan, dan Pengukuran”. Adapun tujuan dari penyusunan dalam tugas makalah ini
yaitu untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah “Konsep Dasar Ilmu
Pengetahuan Alam”.
Dalam penyusunan
makalah ini kami menyadari bahwa, makalah ini tidak akan selesai dengan lancar
dan tepat waktu tanpa adanya bantuan, dorongan dan bimbingan dari dosen
pengampu mata kuliah “Konsep Dasar Ilmu Pengatahuan Alam” Bapak “Suko Pratomo M.Pd”. kami menyadari bahwa makalah ini masih
banyak kekurangan yang perlu diperbaiki maka kami meminta kritik dan saran yang
sifatnya membangun.
Semoga makalah ini
bermanfaat dan dapat menambah wawasan bagi kita semua didalam dunia pendidikan.
Dan semoga mampu menjadi pendidik yang patut di tauladani oleh anak didik.
Purwakarta,
September 2016
Penyusun
DAFTAR
ISI
Kata pengantar …………………………………………………………………….…………i
Daftar
Isi…………………………………………………………………………….………..ii
BAB I :
Pendahuluan
A.
Latar Belakang……………………………………………………………………………1
B.
Rumusan masalah………………………………………………………………………...1
BAB II :
Pembahasan
Unit 1 : Besaran
dan Pengukuran
A.
Pengukuran dan alat ukur…………………………………………………………….2
B.
Pengertian Besaran dan Satuan……………………………………………………….3
C.
Pengertian Besaran Pokok dan Besaran
Satuan………………………………………3
D.
Standar besaran dan satuan…………………………………………………………...4
E.
System notasi ilmiah………………………………………………………………….6
Unit 2 :
Kinematika gerak lurus
A.
Pengertian kinematika dan dinamika………………………………………………...
B.
Besaran dasar Pada gerak……………………………………………………………..6
a. Perpindahan
dan jarak…………………………………………………………….6
b. Kelajuan
dan kecepatan rata-rata…………………………………………………7
c. Kecepatan
sesaat………………………………………………………………….7
d. Perlajuan
dan percepatan
rata-rata………………………………………………..8
C.
Pengertian Gerak dan Macam-macam gerak………………………………………….8
a. Gerak
lurus
a) GLB……………………………………………………………………….9
b) GLBB……………………………………………………………………..9
a. Gerak
Jatuh Bebas………………………………………………..10
b. Gerak
Vertikal ke atas (GVA)……………………………………11
c. Gerak
Vertikal ke bawah (GVB)………………………………....12
BAB III : Penutup
A.
Kesimpulan……………………………………………………………………………13
B.
Saran…………………………………………………………………………………..13
Daftar Pustaka……………………………………………………………………………..….14
Lampiran
a. Latihan
soal…………………………………………………………………………..15
b. Daftar
pertanyaan………………………………………………………………….…20
BAB I
PENDAHULAN
A.
Latar Belakang
Dalam
fisika, pengukuran merupakan salah satu syarat yang tidak boleh ditinggalkan.
Aktivitas mengukur menjadi sesuatu yang sangat penting untuk selalu dilakukan
dalam mempelajari berbagain fenomena yang sedang dipelajari. Definisi mengukur
itu sendiri adalah membandingkan suatu besaran dengan besaran lain. Mengukur
dapat dikatakan sebagai usaha untuk mendefinisikan karakteristik suatu
permasalahan secara kuantitatif, dan jika dikaitkan dengan proses penelitian
atau sekedar pembuktian suatu hipotesis maka pengukuran menjadi jalan untuk
mencari data-data yang mendukungnya.
Tanpa
kita sadari setiap hari kita menggunakan alat ukur sebagai alat untuk
mempermudah pekerjaan maupun mempermudah aktivitas kita. Alat ukur yang di gunakan
dalam kehidupan sehari-hari yang sering
kita temui adalah alat ukur dari besaran pokok. Berbagai macam alat ukur dari
besaran pokok inilah yang mempermudah kita mengetahui beberapa hasil dari
pengukuran yang didapat.
Tak
lupa dalam kehidupan sehari-hari kita selalu melakukan gerak .Di dalam gerak
juga kita kenal dengan Kinematika gerak. Kinematika gerak inilah yang akan kita
pelajari bersama antara lain Gerak Lurus yang terbagi dua yaitu Gerak Lurus
Beraturan (GLB) dan Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB). Untuk secara jelas dapat kita lihat pada
makalah ini.
B.
Rumusan masalah
Berdasarkan materi kami,
dapat kami uraikan rumusan masalah sebagai berikut.
1.
Apa itu pengukuran dan alat ukur?
2.
Apa yang di maksud dengan besaran dan satuan?
3.
Apa itu notasi ilmiah?
4.
Apa pengertian dari kinematika dan dinamika?
5.
Sebutkan macam-macam besaran dasar pada gerak?
6.
Apa perbedaan GLB dan GLBB?
7.
Gerak apa saja yang ada pada GLBB?
BAB II
Pembahasan
Unit 1 : Besaran dan
Pengukuran
A.
Pengukuran dan alat ukur
Fisika adalah ilmu yang mempelajari gejala alam seperti
gerak, kalor, cahaya, bunyi , listrik, dan magnet. Proses pengamatan gejala
alam tersebut bermula dari pengamatan yang dilakukan oleh indera kita. Akan
tetapi pengamatan tersebut harus disertai dengan data kuantitatif yang dapat
diperoleh dari hasil pengukuran.
Pada proses pengukuran, alat ukur merupakan bagian terpenting
dari sebuah pengamatan. Dalam kehidupan sehari-hari tanpa kita sadari
sesungguhnya kita tidak pernah luput dari kegiatan pengukuran. Kita membeli
minyak goreng, gula, beras, daging, mengukur tinggi badan, menimbang berat,
mengukur suhu tubuh merupakan bentuk aktivitas pengukuran. Dengan demikian
dapat dikatakan bahwa pengukuran merupakan bagian dari kehidupan manusia.
Melalui hasil pengukuran kita bisa membedakan antara satu dengan yang lainnya.
Pengukuran agar memberikan hasil yang baik maka haruslah menggunakan alat ukur
yang memenuhi syarat. Berikut ini adalah jenis-jenis alat ukur dan fungsinya :
1.
Penggaris :: merupakan alat ukur panjang dan alat ukur gambar
untuk menggambar garis lurus. Pengaris mempergunakan skala dalam cm
dengan ketelitian 1 mm atau inchi
2.
Jangka sorong(sikmat):: mengukur panjang suatu benda dengan
ketelitian sampai 0,1 mm . memiliki skala dengan ketelitian 0,1 mm
3.
Mikrometer :: untuk mengukur komponen-komponen yan kecil, dan
tidak mampu diukur oleh alat pengukur seperti: pengaris, meteran, dan jangka
sorong. Memiliki ketelitian hingga 0,01 mm
4.
neraca dan timbangan :: untuk mengukur berat atau massa
5.
gelas ukur (literan) :: untuk mengukur volume
6.
thermometer :: untuk
mengukur suhu,
7.
jam :: untuk mengukur waktu,
8.
Ampermeter :: untuk mengukur kuat arus listrik
B.
Pengertian Besaran dan Satuan
Besaran (quantity) adalah suatu yang dapat
diukur atau dinyatakan dengan angka. Panjang, massa, waktu, suhu, luas, volume,
berat, energi dan kuat arus adalah contoh besaran. Besaran-besaran tersebut dapat kita
bedakan menjadi besaran yang dapatdiukur langsung dengan alat dengan besaran
yang tidak dapat diukur secara langsung dengan alat. Besar energi yang dimiliki
suatu benda, besar koefisien gaya gesekan, dan besar koefisien pemuaian benda
ketika dipanaskan, adalah contoh besaran yang tidak dapat diukur langsung
dengan alat, melainkan diperoleh melalui perhitungan dari besaran-besaran lain.
Cara atau aturan untuk menyatakan sebuah besaran ke dalam
angka dinamakan sistem satuan. Jika kita lakukan menggunakan hasta, misalkan
kita dapatkan hasil 4 hasta, artinya kita mengukur meja dengan cara
membandingkannya terhadap hasta tangan kita dan hasilnya panjang meja sebanding
dengan 4 hasta tangan kita. Namun demikian, tidaklah akurat mengukur
denganjengkal atau hasta, sebab jengkal dan hasta masing-masing manusia
tidaklah sama dan mungKin berubah menurut usia. Untuk itu perlu dibuat alat
pembanding yang standar dan berlaku secara internasional relatif tetap menurut
waktu.
C.
Pengertian Besaran Pokok dan Besaran Satuan
Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditentukan
dan tetapkan telebih dahulu. besaram imi juga dipandang sebagai besaran yan
berdiri sendiri, tanpa adanya turunan dari besaran-besaran lainnya. sekarang
besaran pokok dibendakan menjadi 7 dan serta satuannya menurut SI (satuan
internasional).
Sedangkan besaran turunan adalah besaran yang satuannya
diambil atau diturunkan dari besaran pokok.
D.
Standar besaran dan satuan
1.
Standar untuk Satuan Panjang
Panjang merupakan besaran pokok yang di gunakan untuk
mengukur jarak antara dua titik dan ukuran geometri sebuah benda. Sebagai
contoh, panjang sebuah silinder 15 cm dan diameter 6 cm, jarak kota A ke kota B
adalah 1000 meter. Satu meter (1 m) pada awalnya didefinisikan sebagai dua
goeresan pada batang meter standar yang terbuat dari campuran platinum-iridium
yang disimpan di the International Bureu
of Weight and Measures (Sevres, France). Jarak yang ditetapkan untuk satu meter
adalah jarak antara equator dan kutub utara sepanjang meridian melalui Paris
sebesar 10 juta meter. Pada tahun 1960, satu meter didefinisikan sama dengan
1.650.763,73 kali panjang gelombang sinar jingga yang dipancarkan oleh
atom-atom gas kripton-86( Kr-86) di dalam ruang hampa pada suatu loncatan
listrik. Pada bulan november 1983, definisi standar meter diubah lagi dan
ditetapkan menjadi “ satu meter adalah jarak yang ditempuh cahaya (dalam vakum)
pada selang waktu 1/299.792.458 sekon”. Perubahan ini dilakukan berdasarkan
nilai kecepatan cahaya yang diangap selalu konstanta 299.792.458 m/s.
- Standar untuk satuan
massa
Standar untuk satuan massa adalah massa sebuah silinder
platniumiridium yang disimpan di lembaga Berat dan Ukuran International disebut
sebagai massa satu kilogram. Standar skunder dikirkan ke laboratorium standar
di berbagai negara dan massa dari benda-benda lain dapat ditentukan dengan
menggunakan nerca berlengan-sama dengan ketelitiaan 2 dalam 108.
- Standar untuk Satuan
Waktu
Standar untuk satuan waktu adalah sekon (s) atau detik.
Standar waktu yang masih dipakai sekarang didasarkan pada waktu matahari
ratarata. Satu sekon atau satu detik didefinisikan sebagi selang waktu yang
diperlukan oleh atom cesium-133 untuk melakukan getaran sebanyak 9.192.631.770
kali dalam transisi antara dua tingkat energi di tingkat energi dasarnya.
Jam atomik jenis tertentu, yang didasarkan atas frekuensi
karakteristik dari isotop Cs 133, telah digunakan di laboratorium Fisis
Nasional, Ingris sejak tahun 1955.
- Standar untuk Suhu
Suhu adalah ukuran drajat panas atau dinginya suatu benda.
Alat yang digunakan untuk mengukur suhu disebut termometer. Dalam perkembangan
sejarah pengunaan skala termometer, mula-mula ditetapkan suhu terendah (0°)
adalah suhu air murni pada saat mulai membeku (titik beku) atau saat mulai
menycair (titik cair). Itulah itulah yang dilakukan Celcius dan Reamur. Suhu
tertingi adalah suhu air murni saat mulai mendidih. Angka tersebut 100° pada
Celcius dan 80° pada Reamur. Pada termometer Fahrenheit, suhu 0° bukanlah saat
air membeku, melainkan es bercampur garam sedangkan untuk keadaan air saat ini
mulai membeku Fahrenhaeit menetapkan angka 32° dan saat air mulai mendidih
ditetapkan angka 212°. Suhu titik lebur es pada 76 cm Hg adalah T =273,15 oK,
suhu titik didih air pada 76 cm Hg adalah T= 373,15 oK.
Sejalan dengan perkembangan iptek standar suhu terendah dalam
skala termometer tidak lagi ditetapkan 0°C, 0°R, atau -32°F melainkan 0 mutla,
yaitu saat ketika tidak ada kemungkinan kehidupan. Atau tidak ada eneri sama
sekali. Suhu tersebut disebut 0 Kelvin yang setara dengan - 273°C.
E.
System notasi ilmiah
Aturan notasi
ilmiah diperlukan karena pada kenyataanya kita akan berhadapan dengan
angka-angaka yang sangat besar atau sangat kecil, untuk tujuan inilah notasi
ilmiah diperkenalkan. Dalam notasi ilmiah sebuah angka harus dinyatakan dalam
satuan (angka 1 hingga 10) dikalikan dengan 10 pangkat bilangan bulat. Misalnya
1100000 ditulis dalam notai ilmiah sebagai 1,1 x 106. Bilangan 6 pada pangkat
10 dinamakan eksponen. Bilangan 0,000124 dapat ditulis dengan 1,24 x 10-4 saja.
Contoh lain:
1 kilometer (km) = 1000 m
= 103 m
1 sentimeter (cm) = 100
1 m = 10-2 m
Bentuk-bentuk
kelipatan (kilo, senti, mili dan sebagainya) dalam satuan digunakan untuk
mengubah bilangan agar jangan terlalu besar atau terlalu kecil.
Unit 2 : Kinematika gerak
lurus
A.
Pengertian kinematika dan dinamika
Secara umum
Mekanika dibagi dalam dua pokok bahasan, yaitu dinamika, yang
mempelajari gerak benda dan penyebab benda itu bergerak, dan kinematika
yang hanya mempelajari gerak benda saja dan tidak perlu diketahui penyebab dari
gerak benda. Ilmu Kinematika mempelajari bagaimana sebuah benda bergerak, hal
ini biasanya melibatkan besaran-besaran seperti jarak, perpindahan, kecepatan,
percepatan, bentuk lintasan.
B.
Besaran dasar Pada gerak
a.
Perpindahan dan jarak
Panjang lintasan yang ditempuh
disebut jarak, sedangkan perpindahan diartikan sebagai perubahan posisi benda
dari keadaan awal ke keadaan akhirnya. Jarak tidak mempersoalkan ke arah mana
benda bergerak, sebaliknya perpindahan tidak mempersoalkan bagaimana lintasan
suatu benda yang bergerak. Perpindahan hanya mempersoalkan kedudukan, awal dan
akhir benda itu. Jarak adalah besaran skala, sedangkan perpindahan adalah
vektor.
b.
Kelajuan dan kecepatan rata-rata
Pengertian Kelajuan rata-rata adalah
panjang lintasan (jarak) yang ditempuh oleh benda tiap satuan waktu.
Rumus kelajuan rata-rata :
Kecepatan rata-rata adalah perubahan
posisi (perpindahan) yang ditempuh oleh benda tiap satuan waktu.
Rumus kecepatan rata-rata :
c.
Kecepatan sesaat
Kecepatan rata-rata
menunjukkan kecepatan benda dalam suatu lintasan tertentu atau selang waktu
tertentu, tapi tidak memberikan kecepatan pada satu titik tertentu atau pada
posisi tertentu. Kecepatan pada suatu posisi tertentu ditunjukkan oleh
kecepatan sesaat. Kecepatan sesaat dapat diperoleh dari definisi kecepatan
rata-rata namun dengan membuat selang waktu _t sangat kecil sehingga menuju nol
. yaitu turunan (derivasi) pertama terhadap waktu dari perpindahan.
d.
Perlajuan dan percepatan rata-rata
Umumnya kelajuan benda selalu
berubah-ubah. Perubahan kelajuan benda dibagi waktu perubahan disebut
perlajuan. Istilah perlajuan ini jarang digunakan. Seringnya digunakan istilah
percepatan. Percepatan diartikan sebagai perubahan kecepatan benda dibagi waktu
perubahannya.
e.
Pengertian Gerak dan Macam-macam gerak
Gerak adalah suatu
perubahan tempat kedudukan pada suatu benda dari titik keseimbangan awal.
Sebuah benda dikatakan bergerak jika benda itu berpindah kedudukan terhadap
benda lainnya baik perubahan kedudukan yang menjauhi maupun yang mendekati.
Menurut bentuk lintasannya gerak dibagi menjadi beberapa
jenis penting, seperti
1.
gerak melingkar (misal gerak jarum jam),
2.
gerak parabola (misal gerak batu yang dilempar miring ke
atas), dan
3.
gerak lurus (misal buah mangga jatuh dari tangkai). gerak
lurus adalah gerak yang lintasannya paling sederhana
secara umum gerak lurus dibagi dalam
dua kategori, yaitu :
1.
gerak lurus beraturan (GLB)
Gerak lurus beraturan
(GLB) adalah gerak benda dalam lintasan garis lurus dengan kecepatan tetap.
Misal :
–
Kereta melaju dengan kecepatan yang sama di jalur rel yang lurus
–
Mobil di jalan tol dengan kecepatan tetap stabil di dalam perjalanannya.
Semua benda yang bergerak
lurus beraturan akan memiliki grafik v – t yang bentuknya
Cara
menghitung jarak pada GLB. Jarak yang ditempuh = luas daerah yang diarsir pada
grafik v – t. Tentu saja satuan jarak adalah satuan panjang, bukan satuan luas.
Dari gambar di atas, jarak yang ditempuh benda = 15 m.
Bisa juga
dengan menggunakan persamaan GLB. Telah Anda ketahui bahwa kecepatan pada GLB
dirumuskan:
v = s/t ; atau s = v t; dimana
s = jarak tempuh (m)
v = kecepatan (m/s);
t = waktu tempuh (s).
Dari gambar, v = 5 m/s,
sedangkan t = 3 s, sehingga jarak yang ditempuh: s = v.t = 5 x 3 = 15 m.
2.
gerak lurus berubah beraturan (GLBB)
Gerak lurus
berubah beraturan (GLBB) adalah gerak benda dalam lintasan garis lurus dengan
percepatan tetap. Jadi, ciri utama GLBB adalah bahwa dar nwaktu ke waktu
kecepatan benda berubah, semakin lama semakin cepat. Dengan kata lain gerak
benda dipercepat. Namun demikian, GLBB juga dapat berarti bahwa dari waktu ke
waktu kecepatan benda berubah, semakin lambat hingga akhirnya berhenti. kita
tidak menggunakan istilah perlambatan untuk gerak benda diperlambat. Kita tetap
saja menamakannya percepatan, hanya saja nilainya negatif. Jadi perlambatan
sama dengan percepatan negatif.
a.
gerak jatuh bebas
(GJB)
jatuh bebas yakni gerak lurus berubah
beraturan pada lintasan vertikal tanpa kecepatan awal (v0 = nol). Semakin ke
bawah gerak benda semakin cepat karena dipercepat oleh percepatan gravitasi.
Percepatan yang dialami oleh setiap benda jatuh bebas selalu sama, yakni sama
dengan percepatan gravitasi bumi (jika peristiwa jatuh terjadi di planet
bumi).
Pada jatuh bebas ketiga persamaan
GLBB dipercepat yang kita bicarakan pada kegiatan sebelumnya tetap berlaku,
hanya saja v0 kita hilangkan dari persamaan karena harganya nol dan lambang s
pada persamaanpersamaan tersebut kita ganti dengan h yang menyatakan ketinggian
dan a kita ganti dengan g sebagai percepatan gravitasi. Dengan demikian
persamaan gerak jatuh bebas adalah
Dari persamaan waktu jatuh, terlihat
bahwa waktu jatuh benda bebas hanya dipengaruhi oleh dua faktor yaitu h =
ketinggian dan g = percepatan gravitasi bumi. Jadi berat dan besaran-besaran
lain tidak mempengaruhi waktu jatuh. Artinya meskipun berbeda beratnya, dua
benda yang jatuh dari ketinggian yang sama di tempat yang sama akan jatuh dalam
waktu yang bersamaan.
Dalam kehidupan kita sehari-hari
mungkin kejadiannya lain. Benda yang berbeda beratnya, akan jatuh dalam waktu
yang tidak bersamaan. Hal ini dapat terjadi karena adanya gesekan udara.
Percobaan di dalam tabung hampa udara membuktikan bahwa sehelai bulu ayam dan
satu buah koin jatuh dalam waktu bersamaan.
b.
Gerak Vertikal keAtas
Gerak vertikal
keatas termasuk salah satu contoh
gerak lurus berubah beraturan dalam arah vertikal. Gerak vertikal keatas adalah
gerak benda dengan lintasan berupa garis lurus dalam arah vertikal, akan tetapi
pada kasus ini sebuah benda dilempar dari bawah keatas dengan kecepatan awal
tertentu (v0=0). Persamaan-persamaan GLBB dapat digunakan untuk memecahkan
kasus-kasus gerak vertikal keatas, dengan nilai (a=-g) karena berlawanan dengan
arah gerak atau arah kecepatan awal.
Keterangan:
Vo
= kecepatan awal
Vt
= kecepatan pada ketinggian tertentu dari tanah
g
= gravitasi bumi
h
= tinggi dari permukaan tanah
t = waktu
c.
Gerak Vertikal Ke Bawah
Gerak
vertikal kebawah adalah gerak vertikal suatu benda yang arahnya menuju pusat
bumi dengan kecepatan awal tergantung pada factor dorongan/pengaruh eksternal.
BAB III
Penutup
A.
Kesimpulan
Pengukuran merupakan kegiatan yang tidak bisa lepas dari
kehidupan dan kegiatan kita sehari-hari, hampir semua aktivitas yang kita
lakukan tak luput dari istilah pengukuran. Pengukuran adalah membangdingkan
sesuatu dengan satuan yang di jadikan patokan. Jika membahas pengukuran maka
ada kaitannya dengan besaran dan satuan.
Besaran adalah sesuatu yang dapat di ukur dan dinyatakan dengan angka.
Sedangkan satuan adalah pembanding dalam suatu pengukuran. Ada juga istilah
notasi ilmiah, yang berfungsi mempermudah kita dalam menghadapi angka-angaka
yang sangat besar atau sangat kecil.
Di dalam gerak juga kita kenal dengan Kinematika gerak.
Kinematika gerak bisa berupa gerak lurus,geras melingkar maupun gerak parabola.
Gerak lurus itu ada yang beraturan (GLB) dan ada yang tidak beraturan (GLBB),
dan GLBB terdiri dari beberapa macam gerak seperti Gerak Vertikal ke Atas
(GVA), Gerak Vertikal ke Bawah (GVB) dan Gerak Jatuh Bebas (GJB)
B.
Saran
-
Besaran dan satuan sangatlah penting untuk di pelajari karena
sangat erat kaitannya dengan kehidupan manusia
-
Saat mempelajarinya jangan hanya mencari dari satu sumber
saja, tapi coba mencari referensi lain
-
Untuk dapat melatih kita memahami tentang suatu materi dapat
dilakukan dengan mengisi soal
DAFTAR PUSTAKA
BBS.2015,http://googleweblight.com/?lite_url=http://fisikazone.com/gerak-jatuh-bebas/&ei=-oxRqOvu&lc=id-ID&s=1&m=389&host=www.google.co.id&ts=1475568640&sig=AF9Nedk7ZmqV23r5p7J86KV6zo-Gln4PMw,
(diakses 15 Agustus 2016)
Lutfi.2014,https://l4mb4ng.wordpress.com/tag/pengertian-gerak-serta-macam-jenis-gerak-semurelatif/
, (diakses tanggal 16 Agustus 2016)
Bima.2013,http://bahanbelajarsekolah.blogspot.co.id/2015/03/soal-dan-pembahasan-gerak-jatuh-bebas.html?m=1
(diakses tanggal 15 Agustus 2016)
Didit.2013,http://googleweblight.com/?lite_url=http://seputarpendidikan003.blogspot.com/2015/03/besaran-pokok-dan-besaran-turunan.html?m%3D1&ei=vJCToT1N&lc=id-ID&s=1&m=389&host=www.google.co.id&ts=1475571346&sig=AF9Nedky6y1oQibZVxH2wy6dhysQNVef0Q
(diakses tanggal 17 Agustus 2016)
LAMPIRAN
a.
Latihan
Soal
1.
Diantara kelompok besaran berikut, yang termasuk kelompok
besaran pokok dalam system Internasional adalah ...
A. Suhu, volume, massa
jenis dan kuat arus
B. Kuat arus, panjang,
waktu, dan massa jenis
C. Panjang, luas, waktu
dan jumlah zat
D. Kuat arus, intersitas
cahaya, suhu, waktu
E. Intensitas cahaya,
kecepatan, percepatan, waktu
2.
Dibawah ini yang merupakan satuan besaran pokok adalah….
A. Newton ,Meter, Sekon
B. Meter, Sekon, Watt
C. Kilogram, Kelvin, Meter
D. Newton, Kilogram,
Kelvin
E. Kelvin, Joule, Watt
3.
Suatu benda berbentuk bola kecil diukur diameternya
menggunakan mikrometer skrup seperti terlihat pada gambar di bawah ini.
cara membaca skala mikrometer skrup
Bacaan skala yang tepat dari pengukuran diameter benda
tersebut adalah .....
A. 5,31 mm
B. 6,31 mm
C. 7,31 mm
D. 8,31 mm
E. 8,41 mm
4.
Sebuah benda diukur dengan jangka sorong. Jika skala pada
pengukuran ditunjukkan pada gambar di bawah ini, maka panjang benda tersebut
adalah .....
A. 6,66 cm
B. 6,65 cm
C. 5,66 cm
D. 5,64 cm
E. 6,06 cm
5.
Sebuah sepeda motor bergerak dengan kecepatan sebesar 72
km/jam jika dinyatakan dalam satuan Internasional (SI) maka kecepatan sepeda
motor adalah …
A. 36 ms
B. 30 ms
C. 24 ms
D. 20 ms
E. 15 ms
6.
Sebuah batu bermassa 150 g dilontarkan dari tanah dengan
kelajuan 20 m/s. Waktu yang diperlukan batu untuk mencapai tinggi maksimum
adalah…
A. 1,0 sekon
B. 1,5 sekon
C. 2,0 sekon
D. 3,0 sekon
E. 6,0 sekon
7.
Sebuah benda dijatuhkan dari ketinggian h di atas bidang
datar (tanah). Perbandingan besar kecepatan saat mencapai h/2 dan h/4 dari
bidang datar(tanah) adalah….
A. 1/3 √6
B. 1/2 √6
C. √6
D. 2 √6
E. 3 √6
8.
Dua mobil bergerak pada lintasan lurus dengan arah saling
berlawanan. Mobil pertama bergerak dari titik P dengan kelajuan 20 km/jam dan
mobil kedua dari titik Q bergerak dengan kelajuan 10 km/jam. Jika jarak PQ =
1500 m, maka kedua mobil itu akan bertemu di titik R dihitung dari titik P pada
jarak….
A. 1200 m
B. 1000 m
C. 850 m
D. 750 m
E. 500 m
9.
Sebuah benda dari keadaan diam dipercepat 2 m.s-2 selama 5
sekon, kemudian diperlambat 0,5 m.s-2 selama 4 sekon, dan bergerak konstan
selama 5 sekon , kemudian benda tersebut diperlambat 2 m.s-2 hingga berhenti.
Grafik yang menggambarkan perjalanan benda tersebut yang benar adalah….
graf gab GLB GLBB
A. Gambar A
B. Gambar B
C. Gambar C
D. Gambar D
E. Gambar E
10.
Grafik kecepatan (v) terhadap waktu (t) berikut ini
menginformasikan gerak suatu benda
grafik v trhdap t
Kelajuan rata-rata benda
dari awal gerak hingga detik ke 18 adalah….
A. 2,0 ms-1
B. 2,5 ms-1
C. 3,0 ms-1
D. 4,0 ms-1
E. 6,0 ms-1
11.
Sebuah motor bergerak dari A ke B yang berjarak 1200 meter
dengan kelajuan tetap 15 m/s. Kemudian motor itu bergerak dari B ke C dengan
kelajuan tetap 10 m/s selama 50 s (lihat gbr).
Maka kecepatan rata-rata
Motor adalah…
A.
15 ms-1
B. 13 ms-1
C. 12,5 ms-1
D. 10 ms-1
E. 7,5 ms-1
12.
Sebuah sepeda motor dari keadaan diam kemudian bergerak
sehingga setelah 4 sekon kelajuannya
menjadi 16 ms-1, maka percepatan sepeda motor itu adalah…..
A. 4,0 ms-2
B. 2,4 ms-2
C. 2,0 ms-2
D. 1,2 ms-2
E. 0,5 ms-2
13.
Sebuah benda dilemparkan dari sebuah gedung yang tingginya 20 m.
Benda tersebut tiba di tanah pada selang waktu 5 sekon (g=10 m/). Tentukanlah kecepatan yang diberikan
kepada benda tersebut.
14.
Gilang berlari 50 m ke arah barat kemudian berbalik arah ke
arah timur sejauh 30 m. Waktu yang diperlukan Gilang adalah 20 detik Berapakah
kecepatan rata-rata dan kelajuan rata-rata Gilang?
15.
Jika benda bermassa 10 kg dan 20 kg jatuh bebas secara bersamaan
dari ketinggian 20 m, maka benda manakah yang sampai ke tanah lebih dahulu ?
uraikan dengan rumus dan langkahnya.
Daftar Pertanyaan
Kelompok 2 :
mengoreksi dan apa pengertian dari vektor dan skalar
Kelompok 3
: bagaimana menghitung kecepatan cahaya? Bisakah dihitung dengan KM
Kelompok 4
: contoh soal dari kelipatan nilai satuan
Kelompok 5
: pengertian, perbedaan dan contoh dari satuan baku dan satuan tidak baku
Kelompok 6 :
mencari kelajuan rata-rata dari soal yang di berikan
Kelompok 7
: memperjelas kecepatan sesaat
Kelompok 8
: memperjelas yang standar satuan panjang
Kelompok 9
: mengenai besaran dimensi apa fungsi dan contohnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
mangga yang punya kritik atau saran tentang blog ini boleh di sampaikan...