web widgets

Selasa, 07 Maret 2017

besaran, satuan dan pengukuran

Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan berkah dan rahmat-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan judul “Besaran, Satuan, dan Pengukuran”. Adapun tujuan dari penyusunan dalam tugas makalah ini yaitu untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah “Konsep Dasar Ilmu Pengetahuan Alam”.
Dalam penyusunan makalah ini kami menyadari bahwa, makalah ini tidak akan selesai dengan lancar dan tepat waktu tanpa adanya bantuan, dorongan dan bimbingan dari dosen pengampu mata kuliah “Konsep Dasar Ilmu Pengatahuan Alam” Bapak “Suko Pratomo  M.Pd”. kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki maka kami meminta kritik dan saran yang sifatnya membangun.
Semoga makalah ini bermanfaat dan dapat menambah wawasan bagi kita semua didalam dunia pendidikan. Dan semoga mampu menjadi pendidik yang patut di tauladani oleh anak didik.
                                                                                               
                                                                                                            Purwakarta, September 2016

Penyusun




DAFTAR ISI
Kata pengantar …………………………………………………………………….…………i
Daftar Isi…………………………………………………………………………….………..ii       
BAB I : Pendahuluan
A.      Latar Belakang……………………………………………………………………………1
B.      Rumusan masalah………………………………………………………………………...1
BAB II : Pembahasan
Unit 1 : Besaran dan Pengukuran
A.    Pengukuran dan alat ukur…………………………………………………………….2
B.     Pengertian Besaran dan Satuan……………………………………………………….3
C.     Pengertian Besaran Pokok dan Besaran Satuan………………………………………3
D.    Standar besaran dan satuan…………………………………………………………...4
E.     System notasi ilmiah………………………………………………………………….6
Unit 2 : Kinematika gerak lurus
A.    Pengertian kinematika dan dinamika………………………………………………...
B.     Besaran dasar Pada gerak……………………………………………………………..6
a.       Perpindahan dan jarak…………………………………………………………….6
b.      Kelajuan dan kecepatan rata-rata…………………………………………………7
c.       Kecepatan sesaat………………………………………………………………….7
d.      Perlajuan dan percepatan rata-rata………………………………………………..8
C.     Pengertian Gerak dan Macam-macam gerak………………………………………….8
a.       Gerak lurus
a)      GLB……………………………………………………………………….9
b)      GLBB……………………………………………………………………..9
a.       Gerak Jatuh Bebas………………………………………………..10
b.      Gerak Vertikal ke atas (GVA)……………………………………11
c.       Gerak Vertikal ke bawah (GVB)………………………………....12
BAB III : Penutup
A.    Kesimpulan……………………………………………………………………………13
B.     Saran…………………………………………………………………………………..13
Daftar Pustaka……………………………………………………………………………..….14
Lampiran
a.       Latihan soal…………………………………………………………………………..15

b.      Daftar pertanyaan………………………………………………………………….…20

BAB I
PENDAHULAN

A.    Latar Belakang
Dalam fisika, pengukuran merupakan salah satu syarat yang tidak boleh ditinggalkan. Aktivitas mengukur menjadi sesuatu yang sangat penting untuk selalu dilakukan dalam mempelajari berbagain fenomena yang sedang dipelajari. Definisi mengukur itu sendiri adalah membandingkan suatu besaran dengan besaran lain. Mengukur dapat dikatakan sebagai usaha untuk mendefinisikan karakteristik suatu permasalahan secara kuantitatif, dan jika dikaitkan dengan proses penelitian atau sekedar pembuktian suatu hipotesis maka pengukuran menjadi jalan untuk mencari data-data yang mendukungnya.
Tanpa kita sadari setiap hari kita menggunakan alat ukur sebagai alat untuk mempermudah pekerjaan maupun mempermudah aktivitas kita. Alat ukur yang di gunakan dalam  kehidupan sehari-hari yang sering kita temui adalah alat ukur dari besaran pokok. Berbagai macam alat ukur dari besaran pokok inilah yang mempermudah kita mengetahui beberapa hasil dari pengukuran yang didapat.
Tak lupa dalam kehidupan sehari-hari kita selalu melakukan gerak .Di dalam gerak juga kita kenal dengan Kinematika gerak. Kinematika gerak inilah yang akan kita pelajari bersama antara lain Gerak Lurus yang terbagi dua yaitu Gerak Lurus Beraturan (GLB) dan Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB).  Untuk secara jelas dapat kita lihat pada makalah ini.

B.     Rumusan masalah
Berdasarkan materi kami, dapat kami uraikan rumusan masalah sebagai berikut.
1.      Apa itu pengukuran dan alat ukur?
2.      Apa yang di maksud dengan besaran dan satuan?
3.      Apa itu notasi ilmiah?
4.      Apa pengertian dari kinematika dan dinamika?
5.      Sebutkan macam-macam besaran dasar pada gerak?
6.      Apa perbedaan GLB dan GLBB?
7.      Gerak apa saja yang ada pada GLBB?

BAB II
Pembahasan

Unit 1 : Besaran dan Pengukuran
A.    Pengukuran dan alat ukur

Fisika adalah ilmu yang mempelajari gejala alam seperti gerak, kalor, cahaya, bunyi , listrik, dan magnet. Proses pengamatan gejala alam tersebut bermula dari pengamatan yang dilakukan oleh indera kita. Akan tetapi pengamatan tersebut harus disertai dengan data kuantitatif yang dapat diperoleh dari hasil pengukuran.
Pada proses pengukuran, alat ukur merupakan bagian terpenting dari sebuah pengamatan. Dalam kehidupan sehari-hari tanpa kita sadari sesungguhnya kita tidak pernah luput dari kegiatan pengukuran. Kita membeli minyak goreng, gula, beras, daging, mengukur tinggi badan, menimbang berat, mengukur suhu tubuh merupakan bentuk aktivitas pengukuran. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pengukuran merupakan bagian dari kehidupan manusia. Melalui hasil pengukuran kita bisa membedakan antara satu dengan yang lainnya. Pengukuran agar memberikan hasil yang baik maka haruslah menggunakan alat ukur yang memenuhi syarat. Berikut ini adalah jenis-jenis alat ukur dan fungsinya :
1.      Penggaris :: merupakan alat ukur panjang dan alat ukur gambar untuk menggambar garis lurus. Pengaris mempergunakan skala dalam cm dengan ketelitian 1 mm atau inchi
2.      Jangka sorong(sikmat):: mengukur panjang suatu benda dengan ketelitian sampai 0,1 mm . memiliki skala dengan ketelitian 0,1 mm
3.      Mikrometer :: untuk mengukur komponen-komponen yan kecil, dan tidak mampu diukur oleh alat pengukur seperti: pengaris, meteran, dan jangka sorong. Memiliki ketelitian hingga 0,01 mm
4.      neraca dan timbangan :: untuk mengukur berat atau massa
5.      gelas ukur (literan) :: untuk mengukur volume
6.      thermometer ::  untuk mengukur suhu,
7.      jam :: untuk mengukur waktu,
8.      Ampermeter :: untuk mengukur kuat arus listrik

B.     Pengertian Besaran dan Satuan

Besaran (quantity) adalah suatu yang dapat diukur atau dinyatakan dengan angka. Panjang, massa, waktu, suhu, luas, volume, berat, energi dan kuat arus adalah contoh besaran. Besaran-besaran tersebut dapat kita bedakan menjadi besaran yang dapatdiukur langsung dengan alat dengan besaran yang tidak dapat diukur secara langsung dengan alat. Besar energi yang dimiliki suatu benda, besar koefisien gaya gesekan, dan besar koefisien pemuaian benda ketika dipanaskan, adalah contoh besaran yang tidak dapat diukur langsung dengan alat, melainkan diperoleh melalui perhitungan dari besaran-besaran lain.
Cara atau aturan untuk menyatakan sebuah besaran ke dalam angka dinamakan sistem satuan. Jika kita lakukan menggunakan hasta, misalkan kita dapatkan hasil 4 hasta, artinya kita mengukur meja dengan cara membandingkannya terhadap hasta tangan kita dan hasilnya panjang meja sebanding dengan 4 hasta tangan kita. Namun demikian, tidaklah akurat mengukur denganjengkal atau hasta, sebab jengkal dan hasta masing-masing manusia tidaklah sama dan mungKin berubah menurut usia. Untuk itu perlu dibuat alat pembanding yang standar dan berlaku secara internasional relatif tetap menurut waktu.

C.     Pengertian Besaran Pokok dan Besaran Satuan

Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditentukan dan tetapkan telebih dahulu. besaram imi juga dipandang sebagai besaran yan berdiri sendiri, tanpa adanya turunan dari besaran-besaran lainnya. sekarang besaran pokok dibendakan menjadi 7 dan serta satuannya menurut SI (satuan internasional).
Description: imagDFs.png

Sedangkan besaran turunan adalah besaran yang satuannya diambil atau diturunkan dari besaran pokok.
Description: imagesDF.jpg

D.    Standar besaran dan satuan

1.      Standar untuk Satuan Panjang
Panjang merupakan besaran pokok yang di gunakan untuk mengukur jarak antara dua titik dan ukuran geometri sebuah benda. Sebagai contoh, panjang sebuah silinder 15 cm dan diameter 6 cm, jarak kota A ke kota B adalah 1000 meter. Satu meter (1 m) pada awalnya didefinisikan sebagai dua goeresan pada batang meter standar yang terbuat dari campuran platinum-iridium yang disimpan di  the International Bureu of Weight and Measures (Sevres, France). Jarak yang ditetapkan untuk satu meter adalah jarak antara equator dan kutub utara sepanjang meridian melalui Paris sebesar 10 juta meter. Pada tahun 1960, satu meter didefinisikan sama dengan 1.650.763,73 kali panjang gelombang sinar jingga yang dipancarkan oleh atom-atom gas kripton-86( Kr-86) di dalam ruang hampa pada suatu loncatan listrik. Pada bulan november 1983, definisi standar meter diubah lagi dan ditetapkan menjadi “ satu meter adalah jarak yang ditempuh cahaya (dalam vakum) pada selang waktu 1/299.792.458 sekon”. Perubahan ini dilakukan berdasarkan nilai kecepatan cahaya yang diangap selalu konstanta 299.792.458 m/s.
  1. Standar untuk satuan massa
Standar untuk satuan massa adalah massa sebuah silinder platniumiridium yang disimpan di lembaga Berat dan Ukuran International disebut sebagai massa satu kilogram. Standar skunder dikirkan ke laboratorium standar di berbagai negara dan massa dari benda-benda lain dapat ditentukan dengan menggunakan nerca berlengan-sama dengan ketelitiaan 2 dalam 108.
  1. Standar untuk Satuan Waktu
Standar untuk satuan waktu adalah sekon (s) atau detik. Standar waktu yang masih dipakai sekarang didasarkan pada waktu matahari ratarata. Satu sekon atau satu detik didefinisikan sebagi selang waktu yang diperlukan oleh atom cesium-133 untuk melakukan getaran sebanyak 9.192.631.770 kali dalam transisi antara dua tingkat energi di tingkat energi dasarnya.
Jam atomik jenis tertentu, yang didasarkan atas frekuensi karakteristik dari isotop Cs 133, telah digunakan di laboratorium Fisis Nasional, Ingris sejak tahun 1955.
  1. Standar untuk Suhu
Suhu adalah ukuran drajat panas atau dinginya suatu benda. Alat yang digunakan untuk mengukur suhu disebut termometer. Dalam perkembangan sejarah pengunaan skala termometer, mula-mula ditetapkan suhu terendah (0°) adalah suhu air murni pada saat mulai membeku (titik beku) atau saat mulai menycair (titik cair). Itulah itulah yang dilakukan Celcius dan Reamur. Suhu tertingi adalah suhu air murni saat mulai mendidih. Angka tersebut 100° pada Celcius dan 80° pada Reamur. Pada termometer Fahrenheit, suhu 0° bukanlah saat air membeku, melainkan es bercampur garam sedangkan untuk keadaan air saat ini mulai membeku Fahrenhaeit menetapkan angka 32° dan saat air mulai mendidih ditetapkan angka 212°. Suhu titik lebur es pada 76 cm Hg adalah T =273,15 oK, suhu titik didih air pada 76 cm Hg adalah T= 373,15 oK.
Sejalan dengan perkembangan iptek standar suhu terendah dalam skala termometer tidak lagi ditetapkan 0°C, 0°R, atau -32°F melainkan 0 mutla, yaitu saat ketika tidak ada kemungkinan kehidupan. Atau tidak ada eneri sama sekali. Suhu tersebut disebut 0 Kelvin yang setara dengan - 273°C.
E.     System notasi ilmiah
Aturan notasi ilmiah diperlukan karena pada kenyataanya kita akan berhadapan dengan angka-angaka yang sangat besar atau sangat kecil, untuk tujuan inilah notasi ilmiah diperkenalkan. Dalam notasi ilmiah sebuah angka harus dinyatakan dalam satuan (angka 1 hingga 10) dikalikan dengan 10 pangkat bilangan bulat. Misalnya 1100000 ditulis dalam notai ilmiah sebagai 1,1 x 106. Bilangan 6 pada pangkat 10 dinamakan eksponen. Bilangan 0,000124 dapat ditulis dengan 1,24 x 10-4 saja. Contoh lain:
1 kilometer (km) = 1000 m = 103 m
1 sentimeter (cm) = 100
1 m = 10-2 m
Bentuk-bentuk kelipatan (kilo, senti, mili dan sebagainya) dalam satuan digunakan untuk mengubah bilangan agar jangan terlalu besar atau terlalu kecil.

Unit 2 : Kinematika gerak lurus
A.    Pengertian kinematika dan dinamika
Secara umum Mekanika dibagi dalam dua pokok bahasan, yaitu dinamika, yang mempelajari gerak benda dan penyebab benda itu bergerak, dan kinematika yang hanya mempelajari gerak benda saja dan tidak perlu diketahui penyebab dari gerak benda. Ilmu Kinematika mempelajari bagaimana sebuah benda bergerak, hal ini biasanya melibatkan besaran-besaran seperti jarak, perpindahan, kecepatan, percepatan, bentuk lintasan.

B.     Besaran dasar Pada gerak
a.       Perpindahan dan jarak
Panjang lintasan yang ditempuh disebut jarak, sedangkan perpindahan diartikan sebagai perubahan posisi benda dari keadaan awal ke keadaan akhirnya. Jarak tidak mempersoalkan ke arah mana benda bergerak, sebaliknya perpindahan tidak mempersoalkan bagaimana lintasan suatu benda yang bergerak. Perpindahan hanya mempersoalkan kedudukan, awal dan akhir benda itu. Jarak adalah besaran skala, sedangkan perpindahan adalah vektor.
Description: images (1).pngDescription: pengertian jarak dan perpindahan,perbedaan jarak dan perpindahan pada gerak lurus,penjelasan perbedaan jarak dan perpindahan,menjelaskan perbedaan jarak dan perpindahan,.jpg

b.      Kelajuan dan kecepatan rata-rata
Pengertian Kelajuan rata-rata adalah panjang lintasan (jarak) yang ditempuh oleh benda tiap satuan waktu.
Rumus kelajuan rata-rata :
Description: rumus kelajuan rata-rata


Kecepatan rata-rata adalah perubahan posisi (perpindahan) yang ditempuh oleh benda tiap satuan waktu.
Rumus kecepatan rata-rata :
Description: rumus kecepatan rata-rata

c.       Kecepatan sesaat
Kecepatan rata-rata menunjukkan kecepatan benda dalam suatu lintasan tertentu atau selang waktu tertentu, tapi tidak memberikan kecepatan pada satu titik tertentu atau pada posisi tertentu. Kecepatan pada suatu posisi tertentu ditunjukkan oleh kecepatan sesaat. Kecepatan sesaat dapat diperoleh dari definisi kecepatan rata-rata namun dengan membuat selang waktu _t sangat kecil sehingga menuju nol . yaitu turunan (derivasi) pertama terhadap waktu dari perpindahan.
Description: images (15).jpgDescription: images (2).png

d.      Perlajuan dan percepatan rata-rata
Umumnya kelajuan benda selalu berubah-ubah. Perubahan kelajuan benda dibagi waktu perubahan disebut perlajuan. Istilah perlajuan ini jarang digunakan. Seringnya digunakan istilah percepatan. Percepatan diartikan sebagai perubahan kecepatan benda dibagi waktu perubahannya.

e.       Pengertian Gerak dan Macam-macam gerak
Gerak adalah suatu perubahan tempat kedudukan pada suatu benda dari titik keseimbangan awal. Sebuah benda dikatakan bergerak jika benda itu berpindah kedudukan terhadap benda lainnya baik perubahan kedudukan yang menjauhi maupun yang mendekati.
Menurut bentuk lintasannya gerak dibagi menjadi beberapa jenis penting, seperti
1.      gerak melingkar (misal gerak jarum jam),
2.      gerak parabola (misal gerak batu yang dilempar miring ke atas), dan
3.      gerak lurus (misal buah mangga jatuh dari tangkai). gerak lurus adalah gerak yang lintasannya paling sederhana
secara umum gerak lurus dibagi dalam dua kategori, yaitu :
1.      gerak lurus beraturan (GLB)
Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak benda dalam lintasan garis lurus dengan kecepatan tetap. Misal :
– Kereta melaju dengan kecepatan yang sama di jalur rel yang lurus
– Mobil di jalan tol dengan kecepatan tetap stabil di dalam perjalanannya.
Semua benda yang bergerak lurus beraturan akan memiliki grafik v – t yang bentuknya
Description: images (4).png
Cara menghitung jarak pada GLB. Jarak yang ditempuh = luas daerah yang diarsir pada grafik v – t. Tentu saja satuan jarak adalah satuan panjang, bukan satuan luas. Dari gambar di atas, jarak yang ditempuh benda = 15 m.
Bisa juga dengan menggunakan persamaan GLB. Telah Anda ketahui bahwa kecepatan pada GLB dirumuskan:
v = s/t ; atau s = v t; dimana
s = jarak tempuh (m)
v = kecepatan (m/s);
t = waktu tempuh (s).
Dari gambar, v = 5 m/s, sedangkan t = 3 s, sehingga jarak yang ditempuh: s = v.t = 5 x 3 = 15 m.

2.      gerak lurus berubah beraturan (GLBB)

Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak benda dalam lintasan garis lurus dengan percepatan tetap. Jadi, ciri utama GLBB adalah bahwa dar nwaktu ke waktu kecepatan benda berubah, semakin lama semakin cepat. Dengan kata lain gerak benda dipercepat. Namun demikian, GLBB juga dapat berarti bahwa dari waktu ke waktu kecepatan benda berubah, semakin lambat hingga akhirnya berhenti. kita tidak menggunakan istilah perlambatan untuk gerak benda diperlambat. Kita tetap saja menamakannya percepatan, hanya saja nilainya negatif. Jadi perlambatan sama dengan percepatan negatif.
Description: images.png
a.        gerak jatuh bebas (GJB)
jatuh bebas yakni gerak lurus berubah beraturan pada lintasan vertikal tanpa kecepatan awal (v0 = nol). Semakin ke bawah gerak benda semakin cepat karena dipercepat oleh percepatan gravitasi. Percepatan yang dialami oleh setiap benda jatuh bebas selalu sama, yakni sama dengan percepatan gravitasi bumi (jika peristiwa jatuh terjadi di planet bumi).
Pada jatuh bebas ketiga persamaan GLBB dipercepat yang kita bicarakan pada kegiatan sebelumnya tetap berlaku, hanya saja v0 kita hilangkan dari persamaan karena harganya nol dan lambang s pada persamaanpersamaan tersebut kita ganti dengan h yang menyatakan ketinggian dan a kita ganti dengan g sebagai percepatan gravitasi. Dengan demikian persamaan gerak jatuh bebas adalah
Description: un.jpg
Dari persamaan waktu jatuh, terlihat bahwa waktu jatuh benda bebas hanya dipengaruhi oleh dua faktor yaitu h = ketinggian dan g = percepatan gravitasi bumi. Jadi berat dan besaran-besaran lain tidak mempengaruhi waktu jatuh. Artinya meskipun berbeda beratnya, dua benda yang jatuh dari ketinggian yang sama di tempat yang sama akan jatuh dalam waktu yang bersamaan.
Dalam kehidupan kita sehari-hari mungkin kejadiannya lain. Benda yang berbeda beratnya, akan jatuh dalam waktu yang tidak bersamaan. Hal ini dapat terjadi karena adanya gesekan udara. Percobaan di dalam tabung hampa udara membuktikan bahwa sehelai bulu ayam dan satu buah koin jatuh dalam waktu bersamaan.
b.      Gerak Vertikal keAtas
Gerak vertikal  keatas  termasuk salah satu contoh gerak lurus berubah beraturan dalam arah vertikal. Gerak vertikal keatas adalah gerak benda dengan lintasan berupa garis lurus dalam arah vertikal, akan tetapi pada kasus ini sebuah benda dilempar dari bawah keatas dengan kecepatan awal tertentu (v0=0). Persamaan-persamaan GLBB dapat digunakan untuk memecahkan kasus-kasus gerak vertikal keatas, dengan nilai (a=-g) karena berlawanan dengan arah gerak atau arah kecepatan awal.

Text Box: Vt=Vo-g.t
Vt^2=Vo^2-2.g.h
h=Vo.t-1/2 g.t^2
 






Keterangan:
Vo = kecepatan awal
Vt = kecepatan pada ketinggian tertentu dari tanah
g = gravitasi bumi
h = tinggi dari permukaan tanah
t = waktu  
c.       Gerak Vertikal Ke Bawah
Gerak vertikal kebawah adalah gerak vertikal suatu benda yang arahnya menuju pusat bumi dengan kecepatan awal tergantung pada factor dorongan/pengaruh eksternal.
Text Box: Vt=Vo+g.t
Vt^2=Vo^2+2.g.h
h=Vo.t+1/2 g.t^2
 

























BAB III
Penutup

A.    Kesimpulan

Pengukuran merupakan kegiatan yang tidak bisa lepas dari kehidupan dan kegiatan kita sehari-hari, hampir semua aktivitas yang kita lakukan tak luput dari istilah pengukuran. Pengukuran adalah membangdingkan sesuatu dengan satuan yang di jadikan patokan. Jika membahas pengukuran maka ada kaitannya dengan besaran dan satuan.  Besaran adalah sesuatu yang dapat di ukur dan dinyatakan dengan angka. Sedangkan satuan adalah pembanding dalam suatu pengukuran. Ada juga istilah notasi ilmiah, yang berfungsi mempermudah kita dalam menghadapi angka-angaka yang sangat besar atau sangat kecil.
Di dalam gerak juga kita kenal dengan Kinematika gerak. Kinematika gerak bisa berupa gerak lurus,geras melingkar maupun gerak parabola. Gerak lurus itu ada yang beraturan (GLB) dan ada yang tidak beraturan (GLBB), dan GLBB terdiri dari beberapa macam gerak seperti Gerak Vertikal ke Atas (GVA), Gerak Vertikal ke Bawah (GVB) dan Gerak Jatuh Bebas (GJB)


B.     Saran
-          Besaran dan satuan sangatlah penting untuk di pelajari karena sangat erat kaitannya dengan kehidupan manusia
-          Saat mempelajarinya jangan hanya mencari dari satu sumber saja, tapi coba mencari referensi lain
-          Untuk dapat melatih kita memahami tentang suatu materi dapat dilakukan dengan mengisi soal




DAFTAR PUSTAKA

BBS.2015,http://googleweblight.com/?lite_url=http://fisikazone.com/gerak-jatuh-bebas/&ei=-oxRqOvu&lc=id-ID&s=1&m=389&host=www.google.co.id&ts=1475568640&sig=AF9Nedk7ZmqV23r5p7J86KV6zo-Gln4PMw, (diakses 15 Agustus 2016)

Lutfi.2014,https://l4mb4ng.wordpress.com/tag/pengertian-gerak-serta-macam-jenis-gerak-semurelatif/ , (diakses tanggal 16 Agustus 2016)

Bima.2013,http://bahanbelajarsekolah.blogspot.co.id/2015/03/soal-dan-pembahasan-gerak-jatuh-bebas.html?m=1 (diakses tanggal 15 Agustus 2016)

Didit.2013,http://googleweblight.com/?lite_url=http://seputarpendidikan003.blogspot.com/2015/03/besaran-pokok-dan-besaran-turunan.html?m%3D1&ei=vJCToT1N&lc=id-ID&s=1&m=389&host=www.google.co.id&ts=1475571346&sig=AF9Nedky6y1oQibZVxH2wy6dhysQNVef0Q (diakses tanggal 17 Agustus 2016)
















LAMPIRAN
a.     Latihan Soal

1.      Diantara kelompok besaran berikut, yang termasuk kelompok besaran pokok dalam system Internasional adalah ...
A. Suhu, volume, massa jenis dan kuat arus
B. Kuat arus, panjang, waktu,  dan massa jenis
C. Panjang, luas, waktu dan jumlah zat
D. Kuat arus, intersitas cahaya, suhu, waktu
E. Intensitas cahaya, kecepatan, percepatan, waktu

2.   Dibawah ini yang merupakan satuan besaran pokok adalah….
A. Newton ,Meter, Sekon
B. Meter, Sekon, Watt
C. Kilogram, Kelvin, Meter
D. Newton, Kilogram, Kelvin
E. Kelvin, Joule, Watt


3.      Suatu benda berbentuk bola kecil diukur diameternya menggunakan mikrometer skrup seperti terlihat pada gambar di bawah ini.
Description: D:\sekolah\KULIAH\KD IPA\pengukuran-2.png
cara membaca skala mikrometer skrup
Bacaan skala yang tepat dari pengukuran diameter benda tersebut adalah .....
A. 5,31 mm    
B. 6,31 mm    
C. 7,31 mm
D. 8,31 mm    
E. 8,41 mm

4.      Sebuah benda diukur dengan jangka sorong. Jika skala pada pengukuran ditunjukkan pada gambar di bawah ini, maka panjang benda tersebut adalah .....
Description: D:\sekolah\KULIAH\KD IPA\pengukuran-4.png
A. 6,66 cm    
B. 6,65 cm    
C. 5,66 cm
D. 5,64 cm
E. 6,06 cm

5.      Sebuah sepeda motor bergerak dengan kecepatan sebesar 72 km/jam jika dinyatakan dalam satuan Internasional (SI) maka kecepatan sepeda motor adalah …
A. 36 ms
B. 30 ms
C. 24 ms
D. 20 ms
E. 15 ms

6.   Sebuah batu bermassa 150 g dilontarkan dari tanah dengan kelajuan 20 m/s. Waktu yang diperlukan batu untuk mencapai tinggi maksimum adalah…
A. 1,0 sekon
B. 1,5 sekon
C. 2,0 sekon
D. 3,0 sekon
E. 6,0 sekon

7.      Sebuah benda dijatuhkan dari ketinggian h di atas bidang datar (tanah). Perbandingan besar kecepatan saat mencapai h/2 dan h/4 dari bidang datar(tanah) adalah….
A. 1/3 √6
B. 1/2 √6
C. √6
D. 2 √6
E. 3 √6

8.      Dua mobil bergerak pada lintasan lurus dengan arah saling berlawanan. Mobil pertama bergerak dari titik P dengan kelajuan 20 km/jam dan mobil kedua dari titik Q bergerak dengan kelajuan 10 km/jam. Jika jarak PQ = 1500 m, maka kedua mobil itu akan bertemu di titik R dihitung dari titik P pada jarak….
A. 1200 m
B. 1000 m
C. 850 m
D. 750 m
E. 500 m

9.   Sebuah benda dari keadaan diam dipercepat 2 m.s-2 selama 5 sekon, kemudian diperlambat 0,5 m.s-2 selama 4 sekon, dan bergerak konstan selama 5 sekon , kemudian benda tersebut diperlambat 2 m.s-2 hingga berhenti. Grafik yang menggambarkan perjalanan benda tersebut yang benar adalah….
Description: D:\sekolah\KULIAH\KD IPA\graf-gab-glb-glbb.jpg
graf gab GLB GLBB
A. Gambar A
B. Gambar B
C. Gambar C
D. Gambar D
E. Gambar E

10.  Grafik kecepatan (v) terhadap waktu (t) berikut ini menginformasikan gerak suatu benda
Description: D:\sekolah\KULIAH\KD IPA\grafik-v-trhdap-t1.jpg
grafik v trhdap t
Kelajuan rata-rata benda dari awal gerak hingga detik ke 18 adalah….
A. 2,0 ms-1
B. 2,5 ms-1
C. 3,0 ms-1
D. 4,0 ms-1
E. 6,0 ms-1
11.                       Sebuah motor bergerak dari A ke B yang berjarak 1200 meter dengan kelajuan tetap 15 m/s. Kemudian motor itu bergerak dari B ke C dengan kelajuan tetap 10 m/s selama 50 s (lihat gbr).
Description: D:\sekolah\KULIAH\KD IPA\gbr-soal-kelajuan-dan-kec-rata2.jpg
Maka kecepatan rata-rata Motor adalah…
A. 15 ms-1
B. 13 ms-1
C. 12,5 ms-1
D. 10 ms-1
E. 7,5 ms-1     

12.              Sebuah sepeda motor dari keadaan diam kemudian bergerak sehingga setelah 4 sekon      kelajuannya menjadi 16 ms-1, maka percepatan sepeda motor itu adalah…..
A. 4,0 ms-2
B. 2,4 ms-2
C. 2,0 ms-2
D. 1,2 ms-2
E. 0,5 ms-2

13.  Sebuah benda dilemparkan dari sebuah gedung yang tingginya 20 m. Benda tersebut tiba di tanah pada selang waktu 5 sekon (g=10 m/). Tentukanlah kecepatan yang diberikan kepada benda tersebut.
14.  Gilang berlari 50 m ke arah barat kemudian berbalik arah ke arah timur sejauh 30 m. Waktu yang diperlukan Gilang adalah 20 detik Berapakah kecepatan rata-rata dan kelajuan rata-rata Gilang?
15.  Jika benda bermassa 10 kg dan 20 kg jatuh bebas secara bersamaan dari ketinggian 20 m, maka benda manakah yang sampai ke tanah lebih dahulu ? uraikan dengan rumus dan langkahnya.










Daftar Pertanyaan

Kelompok 2          : mengoreksi dan apa pengertian dari vektor dan skalar
Kelompok 3          : bagaimana menghitung kecepatan cahaya? Bisakah dihitung dengan KM
Kelompok 4          : contoh soal dari kelipatan nilai satuan
Kelompok 5          : pengertian, perbedaan dan contoh dari satuan baku dan satuan tidak baku
Kelompok 6          : mencari kelajuan rata-rata dari soal yang di berikan
Kelompok 7          : memperjelas kecepatan sesaat
Kelompok 8          : memperjelas yang standar satuan panjang
Kelompok 9          : mengenai besaran dimensi apa fungsi dan contohnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

mangga yang punya kritik atau saran tentang blog ini boleh di sampaikan...